Dipakai Hanya Sehari Seminggu

Dipostkan pada 2025-01-04 oleh Admin
Saat ini, dibahas terkait pakaian Bali, lebih spesifik adalah pakaian adat Bali. Setelah ada pergub Bali, setiap kamis, semua siswa dan pegawai pemerintahan ada kesempatan berpakaian adat Bali, namun ini tidak berlaku bagi lembaga pendidikan muslim dan sepertinya lembaga pendidikan non Hindu lainnya juga tidak menerapkan pakaian Bali di hari Kamis.
Kita akan bahas diri sendiri dulu, karena ini karma kita yang akan berdampak kepada kita di masa mendatang terkait eksistensi pakaian adat Bali, berkembang ataukah mati?
Ya, karma masyarakat Bali saat ini akan menandai eksistensi pakaian adat Bali di masa mendatang, dan sudah jelas arahnya.
Jika dikalkulasi waktunya, alokasi warga Bali untuk berpakaian Bali sangatlah kecil. Hanya hari Kamis dan itu pun di tempat kerja saja. Di rumah, langsung ganti dengan pakaian ala Eropa. Warga Bali lebih menyukai pakaian mode non Bali ketimbang pakaian Bali.
Orang berpakaian Bali, jika mereka dapat menggunakannya setiap hari, dalam pandangan sesama warga, terlihat aneh. Bahkan menjadi pergunjingan. Tidak ada sebuah karma yang memulai kecintaan tinggi terhadap pakaian Bali. Masih tetap bangga menggunakan pakaian Bali hanya untuk seremonial saja.
Jadi, selama karma tetap berpakaian Bali untuk seremonial, kondisi terbaik yang dijumpai, adalah kecintaan pada pakaian Bali pun akan seremonial saja. Biasanya malah terdegradasi intensitasnya, menjadi tidak ada kecintaan pada pakaian Bali.
SB
Kita akan bahas diri sendiri dulu, karena ini karma kita yang akan berdampak kepada kita di masa mendatang terkait eksistensi pakaian adat Bali, berkembang ataukah mati?
Ya, karma masyarakat Bali saat ini akan menandai eksistensi pakaian adat Bali di masa mendatang, dan sudah jelas arahnya.
Jika dikalkulasi waktunya, alokasi warga Bali untuk berpakaian Bali sangatlah kecil. Hanya hari Kamis dan itu pun di tempat kerja saja. Di rumah, langsung ganti dengan pakaian ala Eropa. Warga Bali lebih menyukai pakaian mode non Bali ketimbang pakaian Bali.
Orang berpakaian Bali, jika mereka dapat menggunakannya setiap hari, dalam pandangan sesama warga, terlihat aneh. Bahkan menjadi pergunjingan. Tidak ada sebuah karma yang memulai kecintaan tinggi terhadap pakaian Bali. Masih tetap bangga menggunakan pakaian Bali hanya untuk seremonial saja.
Jadi, selama karma tetap berpakaian Bali untuk seremonial, kondisi terbaik yang dijumpai, adalah kecintaan pada pakaian Bali pun akan seremonial saja. Biasanya malah terdegradasi intensitasnya, menjadi tidak ada kecintaan pada pakaian Bali.
SB