Berkarma Untuk Kemajuan

Dipostkan pada 2025-01-16 oleh Admin
Bidang pengetahuan ada banyak, ekonomi, matematika, agama, sosial dan macam-macam. Sekian tahun masyarakat Bali berbangga dalam beberapa bidang namun tertinggal dalam banyak bidang. Ini membawa dampak saat ini dan di masa mendatang.

Salah satu ketertinggalan adalah bidang agama dan ormasnya. Agama dari Eropa dan Timur Tengah telah lebih dulu terjun ke politik fan menguasai aspek kenegaraan sehingga terbitlah ketentuan kenegaraan yang keresmiannya harus mengikuti versi mereka, yaitu ada kitab dan ada ormas yang lengkap dengan strukturnya. Ini tentu saja tidak dimiliki oleh agama yang selama ini dipelihara turun temurun oleh masyarakat Indonesia sehingga ada tindakan yang dilegalkan oleh negara untuk mengubah agama semua warga menjadi versi mereka.

Namun, yang penting bagi kita adalah karma yang harus dilakukan agar ketertinggalan itu berhenti saat ini. Ada contoh yang seharusnya warga Bali dan Indonesia perlu dilakukan. 

Contoh yang baik dapat dilihat pada orang Tionghoa, dengan agama dari lelujur mereka yang bukan dari Eropa dan Timur Tengah. Pola ritual mereka berbeda sedikit saja dengan warga Indonesia. Sebagaimana mereka, warga yang tidak mau berkarma demi perbaikan masa depan, mau atau tidak, ditinggalkan. 

Mereka secara administrasi, mengikuti aturan negara. Tapi secara tradisi tidak berubah. Bahkan mereka sangat menjaga lingkungan mereka.

Hal yang mereka bangun adalah kesejahteraan melalui pendidikan. Mereka belajar teknologi dan ilmu mensejahterakan diri dari lembaga-lembaga terkemuka di dunia. Tradisi dan ajaran agama dipercayakan kepada orang yang berpengalaman dalam teknologi dan kesejahteraan sehingga tradisi dan agama yang terpelihara, mendukung kemajuan mereka di masa mendatang.

SB