Tamu Dari Jakarta, Uang Balik Ke Jakarta

Dipostkan pada 2025-01-06 oleh Admin
Apakah pernah mendengar kehebohan tamu atau wisatawan China ke Indonesia yang menggunakan wePay sebagai sarana pembayaran?
Ternyata ini adalah sifat alamiah, bahkan terjadi di Bali terkait wisatawan dari luar Bali, uangnya balik ke daerah mereka. Wisatawan banyak dari Jakarta dan Surabaya, uang mereka akhirnya dominan balik ke Jakarta dan Surabaya bersamaan dengan berakhirnya masa kunjungan wisatawan ke Bali.
Hal ini terjadi karena dominasi bisnis di tempat-tempat wisata oleh orang-oranh dari Surabaya dan Jakarta. Mereka ke Bali bukan sekedar liburan. Mereka mengintip peluang sambil membawa uang untuk investasi. Jumlah uang yang dibawa jika dibandingkan dengan Jakarta dan Surabaya, di sana mereka bisanya beli rumah biasa, tapi di Bali, mereka bisa membeli villa. Dan, statusnya sebagai WNI memungkinkan mereka membeli properti dengan status hak milik.
Bukan itu saja, bisnis-bisnis besar di Bali, mulai dari pusat perbelanjaan, mal, jasa logistik, perdagangan alat dapur dan rumah tangga hingga perdagangan minuman, dikuasai orang dari Surabaya dan Jakarta, baik secara personal maupun sebagai badan usaha.
Karena perdagangan dan jasa pendukung pariwisata dikuasai oleh mereka, maka berdampak uang dari pariwisata yang berlangsung di Bali, sebagai pajak mauoun sebagai penghasilan bisnis, mengalir ke Jakarta dan Surabaya. Masyarakat Bali menikmati sedikit saja peredaran uangnya.
SB
Ternyata ini adalah sifat alamiah, bahkan terjadi di Bali terkait wisatawan dari luar Bali, uangnya balik ke daerah mereka. Wisatawan banyak dari Jakarta dan Surabaya, uang mereka akhirnya dominan balik ke Jakarta dan Surabaya bersamaan dengan berakhirnya masa kunjungan wisatawan ke Bali.
Hal ini terjadi karena dominasi bisnis di tempat-tempat wisata oleh orang-oranh dari Surabaya dan Jakarta. Mereka ke Bali bukan sekedar liburan. Mereka mengintip peluang sambil membawa uang untuk investasi. Jumlah uang yang dibawa jika dibandingkan dengan Jakarta dan Surabaya, di sana mereka bisanya beli rumah biasa, tapi di Bali, mereka bisa membeli villa. Dan, statusnya sebagai WNI memungkinkan mereka membeli properti dengan status hak milik.
Bukan itu saja, bisnis-bisnis besar di Bali, mulai dari pusat perbelanjaan, mal, jasa logistik, perdagangan alat dapur dan rumah tangga hingga perdagangan minuman, dikuasai orang dari Surabaya dan Jakarta, baik secara personal maupun sebagai badan usaha.
Karena perdagangan dan jasa pendukung pariwisata dikuasai oleh mereka, maka berdampak uang dari pariwisata yang berlangsung di Bali, sebagai pajak mauoun sebagai penghasilan bisnis, mengalir ke Jakarta dan Surabaya. Masyarakat Bali menikmati sedikit saja peredaran uangnya.
SB