Agama Dari Ormas Dan Perguruan

Dipostkan pada 2025-01-04 oleh Admin
Agama saat ini mengalami kerancuan, namun banyak warga masih berpandangan bahwa agama adalah sesuatu yang benar mutlak, itu pun berdasarkan kampanye atau iklan agama tersebut yang disampaikan oleh orang-oranh yang dipercayai oleh warga.

Di Asia, dulu agama adalah perguruan untuk memperbaiki maasyarakat. Ada seleksi murid yang diperbolehkan mempelajari agama. Warga pun tidak disengajakan dilabeli suatu agama. Pemilihan murid ini dilakukan karena sesuatu yang diajarkan dalam perguruan bertujuan memperbaiki tatanan masyarakat. Jika yang diajarkan dalam perguruan tersampaikan kepada orang yang jahat, tatanan masyarakat dan kebudayaan akan hancur.

Namun pengaruh Eropa dan timur tengah membawa perubahan pada definisi agama. Agama menjadi sebuah ideologi ormas yang secara fakta terkait dengan politik. Walaupun mungkin ada perubahan dalam agama Kristen dan Katolik, namun agama sebagai ideologi ormas masih berlaku pada kelompok ini.

Berdasarkan konsep bahwa agama adalah ideologi ormas, maka yang perlu dilakukan adalah pencarian anggota dengan beragam dalih, terutama dalih penyelamatan dari situasi masyarakat terdahulu yang disebut sebagai budaya dan agama yang serba buruk dan harus ditinggalkan.

Dengan konsep yang baru ini, tidak diperlukan seleksi untuk keanggotaan. Karena target yang dituju adalah jumlah anggota, bukan kemajuan budaya dan perbaikan tatanan masyarakat. Terlebih ketika konsep ideologi ormas ini sudah masuk ke sistem negara dimana jumlah anggota terkait dengan alokasi kekayaan negara, agama sangat mirip dengan partai politik yang memperoleh uang pembinaan anggota sejurus dengan jumlah anggotanya.

Konsep ideologi ormas ini juga mendasari tindakan pemberangusan eksistensi agama lokal, karena secara administrasi, agama lokal tidak memiliki struktur sebagaimana ormas dari Eropa dan Timur Tengah.

SB